- Back to Home »
- Dakwah, Bukti Nyata Pecinta Syafaat.
Posted by : Riski RAM
Rabu, 25 Maret 2015

Bukanlah
tentang yang terbaik atau yang pertama, namun semua ialah proses menuju kedewasaan. Waktu
akan menujukkan konsistensi dalam wujud nyata. Semua bergerak dinamis seperti
mesin diesel yang berputar dan akhirnya mampu bergerak dalam fungsi dan tujuan
yang telah demikian adanya. Begitu pula manusia yang telah mengambil perannya dalam
kehidupan. Dari setiap sisi kehidupan, radio mengambil peran dalam tranfusi
kaidah informasi. Namun hanya segelintir komunikasi yang berbuah menjadi
Dakwah, selayaknya mentari yang terbit memulai fajar, radio Seulaweut hadir
menjadi yang pertama dalam mengudara di ibu kota Serambi Mekkah. Memberikan
cahaya kepada insan yang rela membagi waktu dalam syiar agama.
Muhammad
bukanlah Nabi awal, namun keakhirannya menjadi bukti nyata jika kesempurnaan
ialah menyatukan sejarah yang bermuara dari awal Penciptaan. Memperbaiki hal demi hal masa lampau yang kemudian bergerak
secara perlahan, hingga meraih kesempurnaan. Setiap detik ialah pelajaran yang
merotasikan kaidah kesukaran dengan kemudahan, hal serupa yang menjadi lebih
indah, kekhilafan menjadi suatu dinamika tafakkur, suatu pelajaran mampu kita
raih demi mendapat langkah kecil yang kemudian bergerak maju dalam kearifan.
Begitu sulitnya, namun betapa manisnya saat detik terlewati oleh hausnya dahaga
terhadap cinta yang begitu dahsyat mengenai hakikat kata “esok harus lebih baik
dari hari ini”. Karena esok bukanah cermin yang menjadi refleksi hari kemarin,
yang esok kita mampu untuk mencoba menjjadi lebih baik. Semangatnya Rasulullah terpatri
dalam setiap senandung shalawat, namanya terukir manis dalam basah lidah mereka
yang dekat dengan Rabb dan Habib-Nya, dan langkah panutan Baginda selalu berada
tepat dihati insan yang senantiasa mencintai Rasul-Nya dan menyiarkan ajarannya, yang tidak pernah buta
dalam gelap, tak tuli dalam rintihan derita umat, dan tak pernah bisu dalam
kata yang mengingatkan janji Tuhan jika hidup bersama Allah dan Rasul-Nya ialah
Syurga.
Cermin
memberitahuku sesuatu, meski dalam diam, ia berkata lebih banyak daripada yang orang
lain sampaikan. Kelahiran ialah awal untuk sebuah akhir, setiap hal mempunyai
kaidahnya tersendiri. Namun disatu sisi kita mengambil peran dalam kehidupan
orang lain. Maka sebaik-baiknya manusia ialah yang menjadi manfaat bagi yang
lainnya, bukan seperapa kita mampu terbang jauh dengan sejuta impian yang
terwujud. Namun seberapa lebar sayap kita untuk merangkul mereka agar tidak
terjatuh dalam hinanya dunia. Lewat udara, kini Dakwah menyebar. Kurasakan dari Sebuah Radio dengan nama Seulaweut.